Ad Code

Kebiasaan yang dapat memicu gangguan kesehatan mental

 

Sehat itu tidak melulu fisik yang kuat serta terhindar dari serangan berbagai penyakit. Namun ada satu hal yang sering dilupakan oleh kebanyakan orang, yaitu kondisi alam pikiran dan emosional. 

Padahal, tidak dipungkiri bahwa kemunculan penyakit psikomatis justru berlatarbelakang dari masalah mental. Selain beban pikiran, penyakit gangguan kesehatan pada mental juga dapat menjadi pemicu gejala penyakit tertentu.

Kita manusia hidup tentu mempunyai kebiasaan, entah itu kebiasaan baik atau kurang baik. Ada beberapa hal yang harus di perhatian demi menjaga kesehatan mental kita. 

Berikut adalah beberapa kebiasaan yang dapat memicu kesehatan mental kita. 

Beban pikiran

Berbagai masalah seperti pekerjaan yang menumpuk, masalah ekonomi, tekanan emosi yang tinggi, kekecewaan, kegagalan serta kekhawatiran merupakan akar dari depresi.

Ketidakmampuan dalam menangani stres, serta membiarkan beban pikiran menumpuk akan mengarah pada timbulnya depresi. 

Depresi dapat melemahkan daya tahan tubuh dan menimbulkan sejumlah penyakit. 

Terlalu serius

Loughter is the best medicine atau yang artinya tertawa adalah obat yang mujarab, mungkin anda sering mendengar pepatah boso londo (bahasa orang-orang barat) tersebut. Menurut beberapa penelitian menunjukkan bahwa tertawa bisa memberikan manfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Ya, tertawa dapat mereduksi kadar kecemasan dan depresi.

Seperti kita tahu, banyak orang-orang menutupi masalahnya dengan tertawa atau hanya sekedar tersenyum, dan mencoba berfikir positif walau kenyataannya berbeda untuk melepas beban pikiran yang menyebabkan serangan kesehatan mental.

Orang yang terlalu serius akan lebih mudah menerima beban pikiran. Berbeda halnya dengan orang yang santai dan menanggapi masalah itu dengan lapang. 

Bersosialisasi

Terlalu banyak menghabiskan waktu dengan orang lain ataupun kurang bersosialisasi dengan orang lain adalah kebiasaan yang kurang baik.

Terlalu banyak menghabiskan waktu bersama orang lain dapat menimbulkan stress, apalagi ketika di alami oleh orang dengan sifat introvert,biasanya ia akan merasa kelelahan  bahkan sampai mengganggu kesehatannya.

Namun, kurang berinteraksi dengan orang lain dan mengurung diri dapat menyebabkan depresi dan gangguan jiwa. Membagi waktu yang tepat antara berkumpul dengan teman atau keluarga dan mencukupkan waktu untuk diri sendiri menjadi solusinya. 

Kecanduan teknologi

Penggunaan gadget pada anak remaja kini sudah menjadi hal biasa. 

Kecanduan teknologi bisa diartikan hasrat tak terkendali Pada penggunaan teknologi internet serta perangkat teknologi lainnya. 

Kecanduan teknologi bersifat kolektif bagi pengguna smartphone, game online, judi online, dan lain sebagainya.

Pada tahun 2017, WHO melaporkan ada sekitar 10-20% anak anak dan remaja menderita gangguan jiwa golongan ansietas dan depresi.

Kecanduan teknologi berdampak pada ganggguan kesehatan seperti, depresi, gelisah, kurang empati, phobia sosial serta kesehatan mental lainnya. 

Bijaksana lah dalam menggunakan produk teknologi anda, kecuali bila bermanfaat atau memang tuntunan pekerjaan, namun luangkan waktu untuk beristirahat dan ber-interaksi dengan orang lain, beri batasan waktu yang ketat jangan sampai kecanduan, sehingga mengganggu pekerjaan lain.

Sedikit atau kebanyakan tidur

Durasi tidur setiap orang memanglah tidak sama, namun tubuh menginginkan tidur yang berkualitas, namun durasi tidur yang ideal adalah sekitar 8 jam. 

Orang yang kurang tidur biasanya akan susah berkonsentrasi dan cenderung emosional. 

Selain itu kurang tidur dapat menyebabkan daya ingat menurun, penuaan dini, peforma seks menurun, mudah stress, mudah terserang penyakit serta insomnia. 

Insomnia sendiri dapat menyebabkan terjadinya detak jantung yang tidak berirama dan gagal jantung. 

Adapun bila terlalu banyak tidur akan menyebabkan depresi.

Malas olahraga

Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat itu kata pepatah. Enggan beraktivitas merupakan pemicu kemalasan dimana seorang pemalas sendiri akan lebih mudah terpancing emosinya. 

Dengan berolahraga dapat mengurangi hormon stres dan meningkatkan hormon serotonin dan dopamin yang dapat memperbaiki mood. 

Posting Komentar

0 Komentar