Ad Code

Mengenal Jenis Pupuk Anorganik beserta fungsinya

Ketika kita membahas mengenai tanaman pasti tak luput membahas pula mengenai pertumbuhan suatu tanaman. 

Ya, pertumbuhan suatu tanaman dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, bisa karena faktor internal atau eksternal. Seperti yang kita tau pertumbuhan suatu tanaman dapat dilihat dari kondisi tanaman tesebut, tanaman yang mengalami pertumbuhan dengan baik akan selalu bertambah tingginya, kondisi daun sehat, warna daun cerah dan batang tanaman yang terlihat kokoh. 

Salah satu hal yang dapat menunjang pertumbuhan suatu tanaman yakni dengan memberikan pupuk secara rutin pada tanaman kita. 

Pupuk memiliki beberapa jenis, nah kali ini bersama dengan jerami farm kita akan membahas mengenai jenis pupuk anorganik serta fungsinya, penasaran seperti apa? Yuk simak di bawah ini ya!


Apa sih pupuk anorganik itu?

Pupuk merupakan zat tambahan yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 

Selain itu juga pupuk memiliki fungsi untuk membantu menjaga kesuburan tanah, meningkatkan kualitas tanaman serta yang pasti meningkatkan hasil produksi. 

Pupuk anorganik merupakan jenis pupuk yang pembuatannya di proses di pabrik dan dibuat dari campuran beberapa bahan kimia. Tenang, bahan kimia yang dicampurkan pada proses pembuatan pupuk anorganik ini dosis nya sudah standart dengan SNI sehingga anda tidak perlu takut dan khawatir tanaman anda akan membusuk. 

Seperti contoh pupuk urea berkadar N45-46%. Dari keterangan tersebut dapat di ketahui bahwa di setiap 100 kilogram urea terdapat 45-46 kilogram unsur hara nitrogen.


Jenis pupuk anorganik dan manfaatnya

Ada banyak macam pupuk anorganik yang sering kita jumpai di toko pertanian dan tentunya memiliki manfaat yang berbeda pada setiap macamnya, berikut contoh nya:


Pupuk Urea

Siapa yang tak mengenal pupuk urea? Pupuk yang memiliki bentuk kristal ini memiliki kandungan hara sebesar 46% N. Karena kandungan nitrogennya yang tinggi inilah sehingga dapat mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terutama pada masa vegetatif tanaman.

Sebab nitrogen akan memudahkan proses fotosintesis, sehingga menghasilkan lebih banyak klorofil. Selain itu, sifatnya higroskopis, sehingga mudah larut dan mudah diserap tanaman. 

Urea memiliki ciri khas berwarna merah muda untuk yang subsidi dan biasanya berwarna  bening untuk yang non subsidi. 

Reaksinya sedikit asam dan mudah terbakar oleh sinar matahari. Maka sebaiknya simpan di tempat yang tidak terlalu panas maupun lembab. Demi menjaga kualitas pupuk urea.


Pupuk KCl

Pupuk ini memiliki bentuk kristal dengan warna putih atu merah. 

Pupuk ini memiliki tingkat kelarutan yang cepat sehingga sangat mudah bila bergabung dengan air, sehingga mudah diserap oleh tanaman. 

Ada beberapa tanaman yang tidak bisa menerima kcl, karena kandungan klorida yang bersifat toksik atau racun bagi tanaman, seperti wortel dan kentang. Pupuk KCl adalah ekstraksi dari mineral kalim dan mengandung sekitar 60 persen kalium dalam bentuk K2O. 

Fungsi dari pupuk kcl adalah mengangkut serta membentuk karbohidrat dan sebagai katalisator ketika membentuk protein sehingga dapat meningkatkan hasil panen. 

Manfaat lainnya adalah dapat memperkokoh batang tanaman dan membuat tanaman tahan dari stres serta tahan dari serangan hama.

Bentuknya bubuk atau serbuk merah. pupuk ini sangat tepat digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.


Pupuk ZA

Pupuk anorganik satu ini memiliki bentuk kristal dan berwarna putih seperti gula pasir, dengan tingkat kelarutan yang cepat dan juga higroskopitasnya tinggi. 

Pupuk ZA memiliki unsur kimia (NH4)2SO4 serta mengandung sekitar 24% sulfur dan 21% nitrogen.

Kadang petani menjadikan ZA sebagai alternatif saat padi terserang penyakit yang umumnya dari tanah pada masa vegetatif. Itu di karenakan kandungan sulfurnya yang dapat menaikan ph tanah.

Manfaat lain dari pupuk ZA, mampu menambah unsur hara pada tanaman, memperbaiki kualitas tanaman, dan menambah nilai gizi pada hasil panen. 

Kelebihan lainnya, ZA juga bisa membantu tanaman agar terhindar atau memperkokoh tanaman dari serangan hama. 


Pupuk TSP

Selanjutnya yakni pupuk TSP, pupuk ini memiliki bentuk butiran dengan warna abu-abu. 

Pupuk anorganik TSP memiliki kelarutan yang cukup rendah sehingga tidak gampang bila dilarutkan dengan air, maka sebaiknya penggunaannya adalah dengan cara ditabur pada piringan tanaman. 

Pupuk TSP memiliki unsur senyawa Ca(H2PO4) dengan kandungan hara mencapai 46% P2O5. Pupuk ini memiliki fungsi untuk memacu perkembangan akar tanaman, sehingga akar jadi lebih lebat, sehat dan kuat serta mampu menyusun asam nukleat.


Pupuk NPK

Pupuk NPK digunakan sebagai penyeimbang unsur hara makro dan mikro pada tanah. Karena kandungan unsur haranya yang paling banyak dan sangat dibutuhkan tanaman, yakni nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, dan kalsium. 

Kelebihan pupuk NPK, mencegah tanaman supaya tidak kerdil. Serta pertumbuhan akar jadi lebih panjang, banyak, dan kuat, dengan begitu akan lebih mudah menyerap zat hara di tanah. 

Pupuk jenis ini dapat digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan. Dan kelebihannya lagi adalah pupuk ini di aplikasikan ke berbagai macam jenis tanah karena reaksi kimianya yang netral.


Apa Kelebihan Menggunakan Pupuk Anorganik?

Beberapa kelebihan dari pupuk anorganik adalah dapat mengukur dengan tepat sesuai kebutuhan karena takaran hara pupuk anorganik umumnya pas.

Kebutuhan tanaman akan hara dapat dipenuhi dengan perbandingan yang tepat. Sebagai contoh, singkong dapat menyedot unsur hara nitrogen sampai 200 kg per hektare sampai saat panen, sehingga bisa diganti dengan takaran pupuk N yang pas.

Pupuk anorganik tersedia dalam jumlah cukup di pasaran dan mudah di dapatkan.

Posting Komentar

0 Komentar