Ad Code

Kekhawatiran akan dampak negatif penggunaan hasil rekayasa genetik

 


Indonesia banyak mengimpor komoditas dari berbagai negara  yang diduga hasil dari rekayasa genetika maupun yang tercemar dengan GMO. Obat-obatan, bahan pangan, hasil perkebunan, hasil peternakan, perkayuan, bunga, hormon dan lainnya kita impor dari negara yang menggunakan teknologi rekayasa genetika.  

Hal tersebut tentu akan menjadi kekhawatiran sebagian masyarakat akan dampak negatif dari penggunaan rekayasa genetik tersebut.

Apa saja dampak dari penggunaan hasil rekayasa genetika?

1.Gangguan terhadap lingkungan

Dengan adanya sifat cross-polination dari GMO di areal tanam kecil yang di kelilingi berbagai gulma, maka di kq akan muncul gulma baru yang lebih resisten. 

Tanpa membakar sisa tanaman, GMO akan memusnahkan jasad renik dalam tanah bekas penanaman tanaman GMO, akibat dari sisa GMO yang bersifat toksis dalam jangka panjang akan mengubah struktur dan tekstur tanah. 

Dominasi GMO atas spesies alami akan merusak keseimbangan  ekosistem. Racun-racun yang yang dapat memusnahkan salah satu spesies alami akan memutus salah satu rantai makanan yang akan berdampak pada alam.

2. Gangguan terhadap kesehatan 

Satu-satunya gangguan kesehatan akibat penggunaan hasil rekayasa genetika adalah reaksi alergis yang sudah dapat dibuktikan. 

Kebiasaan mengkonsumsi daging di indonesia mempunyai kekhususan sendiri dimana tidak ada bagian dari tubuh sapi yang tidak di konsumsi. 

Apabila sapi disuntik dengan dengan bovinesmatotropin mengakibatakan kadar IGF 1 meningkat sangat tinggi dalam darah dan hati. Bagi orang yang mengkonsumsi darah dan hati dari sapi tersebut  akan dikhawatirkan  muncul resiko negatif dari penggunaan GMO.  

Tanaman rekayasa genetika tahan terhadap herbisida mengakumulasi herbisida dan meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni manusia dan binatang.

Virus didalam sekumpulan genom yang dapat menyebabkan penyakit yang mungkin di aktifkan oleh rekayasa genetik. 

Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti, genom bergabung dan bermutasi , adanya kelainan bentuk generasi karena racun atau imunogenik, yang disebabkan tidak stabilnya DNA rekayasa genetik. DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan sebagai promoter sintetik yang dapat menyebabkan kanker dengan pengaktifan oncogen (materi dasar sel Kanker).

Posting Komentar

0 Komentar