Ad Code

Mengenal Sistem Pola Tanam Tumpang Sari

 



Terkadang kita berfikir, bisa tidak ya suatu lahan di tanami oleh bermacam tanaman namun tidak menganggu tanaman lain? Hmm.. sepertinya cukup complicated ya bila kita bayangkan. Namun tenang saja, ada kok solusinya! yakni dengan menggunakan pola tanam tumpang sari. Tumpang sari itu apa ya? Nah kali ini jerami farm akan mengulas tentang sistem pola tanam tumpang sari untuk anda, selamat membaca!


Pengertian Tumpang sari

Tumpang sari, sudah pernah kah bala jerami / sobatani mendengarnya? Tumpang sari merupakan salah satu model pertanian yang sering digunakan oleh masyarakat. Tumpang sari adalah bentuk metode penanaman campuran (polyculture) yaitu pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan. 

Umumnya tumpang sari dilakukan dengan penanaman dalam waktu yang hampir bersamaan untuk dua jenis atau lebih tanaman budidaya yang sama, seperti jagung dan kedelai, atau jagung dan kacang tanah. Dalam kepustakaan, hal ini dikenal sebagai Double-cropping. Adapun penanaman yang segera dilakukan setelah tanaman pertama dipanen (seperti jagung kemudian kedelai atau jagung kemudian kacang panjang) itu bisa kita kenal sebagai tumpang gilir atau Relay Cropping 


Cara menentukan tanaman untuk model tumpang sari

Pada dasarnya tanaman yang bisa digunakan dalam sistem tumpang sari bisa bermacam-macam, namun umumnya pola ini menggunakan kombinasi tanaman seperti penanaman dengan tanaman pendamping, penanaman dengan tanaman penolak dan penanaman dengan tanaman pemikat. Seperti contoh untuk tanaman pokok kacang, anda bisa menggunakan tanaman pendamping atau tanaman tumpang sarinya dengan tomat atau dengan cabe. 

Nah ada tips nih untuk  bala jerami / sobat tani dalam memilih tanaman pendamping untuk sistem tumpang sari, pastikan jenis tanaman yang digunakan bukan merupakan pohon inang bagi hama tanaman yang lain. Akan lebih baik apabila salah satu tanaman merupakan tanaman yang tidak disukai oleh hama. 

Contoh tanaman yang tidak disukai oleh hama seperti tomat, kemangi, daun bawang, mint, peterseli, dan adas. Sementara itu, tanaman hias yang bisa digunakan adalah tagetes dan marigold. 

Beberapa jenis tanaman sayuran dan tumpang sari yang dianjurkan serta yang harus dihindari seperti bawang merah atau bawang putih. Keluarga Bawang-bawangan dapat mendukung pertumbuhan tanaman buah, keluarga Solanaceae (tomat, kentang, cabai), keluarga kubis-kubisan seperti kubis, brokoli, kubis bunga karena mengusir Aphids, ulat kubis dan kumbang. Keluarga bawang-bawangan dibantu oleh tanaman tomat, kenikir dan mint yang dapat menjauhkan hama Thrips. Semua jenis bawang-bawangan ini kurang cocok apabila ditanam dengan keluarga polong-polongan seperti buncis dan kacang merah.

Tumpangsari jagung dan kacang tanah





Cabe Merah ataupun Cabe Rawit merupakan keluarga cabe yang mendukung pertumbuhan tanaman okra dan didukung oleh tanaman tomat, bawang-bawangan, bunga matahari, kacang polong dan basil karena keluarga cabe ini membutuhkan kelembaban yang tinggi. Keluarga cabe kurang cocok ditanam dengan keluarga kubis-kubisan. Selain itu kentang membantu pertumbuhan keluarga kubis-kubisan, polong-polongan dan jagung manis karena dapat mengusir kumbang. Tanaman kentang sendiri dibantu oleh tanaman polong-polongan, keluarga bawang-bawangan dan kenikir. Keluarga bawang-bawangan mencegah tanaman kentang terserang penyakit hawar daun, sedangkan keluarga polong-polongan mengurangi serangan kumbang. 

Tanaman kentang kurang cocok ditanam dengan wortel, bunga matahari dan keluarga Solanaceae lainnya misalnya mentimun dan tomat


Manfaat dan keuntungan mengaplikasikan sistem Tumpang sari

Tujuan awal sistem pola tumpang sari yakni untuk menciptakan satu model lahan atau lebih yang dapat ditanami lebih dari 1 tanaman. Nah ada beberapa manfaat dan keuntungan dari mengaplikasikan model ini seperti :

  1. Dalam satu lahan dapat mengaplikasikan lebih dari 1 jenis tanaman
  2. Membantu dalam pengoptimalan lahan 
  3. Menambah hasil produksi
  4. Perawatan tanaman yang simple dan sekaligus dalam satu lahan
  5. Menghemat lahan untuk menanam
  6. Mengurangi ongkos dan biaya produksi
  7. Mudah menghilangkan hama dan gulma tanaman


Kekurangan sistem Tumpang Sari

Ada beberapa kekurangan juga nih untuk pengaplikasian sistem tumpang sari ini, seperti 

  • Persaingan dalam unsur hara pola tanam tumpangsari, akan terjadi persaingan dalam menyerap unsure hara antar tanaman yang ditanam,
  • Pemilihan komoditas, permintaan pasar pada pola tanam tumpangsari, tidak selalu tanaman yang menjadi tanaman tumpangsari memiliki permintaan yang tinggi, sedangkan untuk memilih tanaman tumpangsari yang cocok untuk di tumpangsarikan dengan tanaman utama, merupakan usaha yang tidak mudah karena diperlukan wawasan yang lebih luas lagi. 
  • Memerlukan tambahan biaya dan perlakuan, untuk dapat melaksanakan pola tanam tumpangsari secara baik perlu diperhatikan beberapa faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh diantaranya ketersediaan air, kesuburan tanah, sinar matahari dan hama penyakit.


Nah itu tadi penjelasan mengenai sistem pola tumpang sari, bagaimana, menarik bukan? Yuk kita coba menerapkan sistem tumpang sari ini. 

Posting Komentar

0 Komentar